Darussalam-Banda Aceh (13/10/2025) – Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (FH USK) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan standar pendidikan hukum bertaraf global, dengan menjadikan lulusannya sebagai Law-Preneur yang inovatif, mandiri, dan unggul di tingkat nasional maupun internasional. Saat ini, FH USK tengah berupaya menyiapkan diri menghadapi proses akreditasi internasional melalui Accreditation, Certification and Quality Assurance Institute (ACQUIN) dari Jerman, salah satu lembaga akreditasi terkemuka di dunia pendidikan tinggi hukum.

Workshop ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni Ir. Hendy Santosa, S.T., M.T., Ph.D., seorang pakar akreditasi internasional, dan Prof. Dr. Ir. Suhendrayatna, M.Eng., Ketua Lembaga Penjaminan Mutu Universitas Syiah Kuala.

Persiapan menuju akreditasi ACQUIN melibatkan seluruh sivitas akademika FH USK yang telah mulai menyusun rangkaian kegiatan strategis. Kegiatan tersebut meliputi pembekalan dan sosialisasi, simulasi wawancara visitasi, penyusunan Self Assessment Report (SAR), hingga lokakarya intensif bersama para pakar akreditasi internasional.

Seluruh unsur, mulai dari pegawai, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, hingga alumni, akan dilibatkan secara aktif untuk memastikan kesiapan FH USK dalam menghadapi proses akreditasi oleh ACQUIN.

Dekan Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (FH USK), dalam sambutannya, menegaskan bahwa upaya meraih akreditasi internasional bukan semata untuk memenuhi standar global, melainkan menjadi momentum penting bagi FH USK dalam memperluas jejaring akademik dan meningkatkan daya saing lulusan di tingkat nasional maupun internasional.

“Kami optimistis, kolaborasi dan persiapan matang dari seluruh sivitas akademika akan menjadi kunci sukses menuju akreditasi ACQUIN dan pengakuan internasional bagi FH USK,” ujarnya.

Melalui langkah strategis ini, FH USK berharap dapat memperkuat kiprah institusi sebagai pusat pendidikan dan riset ilmu hukum terdepan, sekaligus mencetak lulusan yang profesional, adaptif, serta siap berkompetisi dan berkontribusi di ranah global.(Sri Walny Rahayu,2025)